Sebuah Waktu Baru

Sebuah harapan baru yang membentang luasTime
Dengan jalan yang lurus tak membatas
Ruang dan waktu yang tak berbekas
Dalam asa semangat bara yang tak kandas

Waktu kian berlalu dan tak ada yang tahu di mana sang ujung
Ia berdiri dalam jauh dekatnya rasa
Menggapai ujung pemikiran terjauh
Membuat sebuah duka menjadi luka

Waktu tak akan pernah berhenti bergulir
Menggulung manusia yang tak berbenah
Ia adalah hal kejam, dalam entitas semu tak kentara
Memakan segala, dalam rasa khas yang tak berbatas

Continue reading →

Sebuah Sandiwara

Terkadang, kehidupan manusia adalah sandiwaraLife
Indah dan sedih menjadi bahan tertawaan manusia lainnya
Jenaka dan malang menjadi sebuah satir bagi mulut-mulut yang kering
Karsa dan rasa menjadi hambar dalam pemikiran yang kalut

Manusia dan manusia akan selalu bercerita
Tentang siapa dirinya dan apa yang akan ia lakukan
Lelucon dan angan akan menjadi satu
Dalam derap kebengisan yang tak berujung

Tawa dan tangis adalah warna kehidupan
Di sana sebuah raga kan luluh dalam sandiwara
Nyata atau semu tak bisa dibedakan
Hanya naluri yang akan membuat manusia dapat bertahan

Hewan dan manusia barangkali berbeda
Namun kosmos menentukan bahwa kita entitas sama
Kita hidup dan mati
Terkubur membusuk di dalam tanah, dan kembali ke kosmos

Continue reading →

Keabadian dalam Harap

Ketenangan hati tak bisa dibeli
Kenangan akan harap tak bisa dinanti
Awan yang menggelayut tinggi tak bisa bertepi
Namun kuasa yang pasti tak bisa dipungkiri

Harapan adalah awang-awang
Hilang selangkah demi selangkah
Terjumput dalam asa yang jauh tak berbekas
Sepi seperti air yang mengalir sampai muara

Keabadian adalah semu
Yang diciptakan akan pasti hilang tak berbekas
Nyala redup dan muncul, sirna dan ada
Jawaban hidup selalu kan penuh dengan tanya

Anindita Saktiaji (05/03/2013)

Ketidakpastian

Mungkin juga keyakinanku salahPath
Mungkin pendirianku yang tak tentu
Atau sekedar perasaanku yang kacau balau

Aku tak mengerti kemana harus pergi
Apakah sebuah kepastian itu harus
Apakah semua yang dilakukan itu adalah tanggung jawab

Seseorang tidak mungkin untuk terus menerus maju
Aku pun tidak, kaupun tidak
Tidak ada yang mau terus seperti itu

Air mengalirpun akan berhenti suatu saat
Di batu yang tinggi menjulang
Hanya sebuah ketidakpastian

Anindita Saktiaji (18/09/2010)

Sebuah Persimpangan Jalan

Di sebuah persimpangan jalan yang meliuk tajamcross
Dan di sebuah padang asa yang penuh lumpur derita
Aku berjalan, layaknya karang yang tak tergoyahkan
Bergerak bagai angin yang tak terhentikan

Masa yang lalu kan terus berganti
Dan masa sekarang kan terus berlalu
Pelan-pelan namun pasti
Pergantian, demi pergantian kan terus terjadi

Ketika kita terus bertanya
Dan terpaku tanpa berbuat
Kita hanya akan menemukan kekosongan
Bukan menemukan sebuah jalan

Continue reading →