Review Hotel Shankara Borobudur Magelang

Shankara Borobudur Magelang – Magelang barangkali adalah salah satu alternatif tempat wisata yang berada tidak jauh dari Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih hanya 20km dari Yogyakarta, tergantung lokasi apa yang ingin dijangkau di Magelang. Borobudur mungkin menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan ke Magelang. Walaupun sekarang ini, banyak tempat wisata menarik di Magelang seperti Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam.

Shankara Borobudur

Beberapa waktu lalu, saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Magelang. Tujuan utamanya adalah melihat Candi Borobudur karena sudah lama juga saya tidak mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu. Selain itu, kami berniat untuk explore Magelang. Sebuah niat baik yang seringnya tidak terlaksana, he he he.

Untuk itu, kami memutuskan untuk menginap di Magelang. Dan penginapan yang kami pilih adalah Shankara Borobudur. Pertimbangan awalnya, pertama karena lokasinya tidak jauh dari Borobudur, kedua ratingnya lumayan baik, ketiga harganya tidak terlalu tinggi, & keempat desain arsitekturnya lumayan unik. Apalagi kolam renangnya yang berada tidak jauh dari persawahan.

Continue reading →

Review Pelemsewu Cottage Syariah Yogyakarta

Yogyakarta terkenal dengan Malioboro dan Candi Prambanan yang megah. Ia juga terkenal dengan kota pelajar dengan berjubelnya banyak sekali Universitas di dalam satu wilayah yang sempit. Namun mungkin yang tidak terlewatkan ketika berkunjung ke kota tersebut adalah, tempat menginapnya. Ya, selain terkenal dengan budaya-nya, tempat menginap di Yogyakarta juga banyak yang cukup unik dan menarik.

Beberapa waktu lalu, saya sempat menginap di sebuah Cottage yang cukup menarik. Cottage tersebut bernama Pelemsewu lebih tepatnya Pelemsewu Cottage Syariah, terletak di jalan parangtritis. Ukuran Cottage tersebut terbilang tidak terlalu besar, mungkin secara keseleruhan hanya menampung 20-30 kamar. Jadi, ya cukup sepi dan nyaman menurutku. Tidak terlalu crowded dan nyaman untuk liburan keluarga.

Harga per-malam untuk hari biasa sekitar 350-380K, namun karena saya dan keluarga kesana pada waktu libur panjang, maka harganya sedikit diatas itu. Maklum saja, harga hotel di sekitar pusat kota juga melambung tinggi. Harga itu menurutku masih oke, mengingat kita mendapatkan kamar dengan ukuran lumayan besar. Yang jelas lebih dari 24m persegi ukuran kamar normal. Saya tidak yakin ukurannya berapa, mungkin sekitar 36 atau 40m. Kami mendapatkan kamar pool view yang terletak di lantai 2, ada juga kamar-kamar dengan cottage private namun view-nya kami rasa kurang menarik karena hanya bisa melihat cottage lain.

Continue reading →

Review Bali Zoo

Saya berkesempatan mengunjungi Bali Zoo pada 26 Agustus yang lalu bersama keluarga. Kebetulan, si kecil sangat suka dengan wisata kebun binatang jadi ketika ke Bali, kami memutuskan untuk mampir ke sana. Lagi pula, katanya Bali Zoo adalah salah satu kebun binatang terbaik di Indonesia. Hal itu menambah rasa penasaran kami untuk mengunjungi tempat wisata itu.

Welcome to Bali Zoo
Welcome to Bali Zoo

Satu saran sebelum mengunjungi Bali Zoo, ada beberapa paket wisata seperti dinner atau menungganggi gajah. Sebisa mungkin, beli paket itu dari situs travel terpercaya sebelum menggunjungi Bali Zoo. Kita bisa mendapat potongan harga yang cukup signifikan. Saya sendiri waktu itu hanya membeli paket basic. Itupun saya mendapat potongan harga cukup lumayan daripada harus beli on the spot. Harga per tiket rata-rata Rp. 200,000 jika membeli on the spot. Tapi dengan online, Rp 200,000 sudah bisa mendapatkan tiket untuk dua orang.

Continue reading →

Melirik Singapore Yang Bersih, Nyaman, Rapi, Namun… (2)

(Lanjutan dari bagian 1…) Setelah sopir taksi, pelayan restoran, dan pembersih bendara yang kebanyakan adalah orang-orang tua. Satu hal yang mungkin tidak ditemui di Indonesia lainnya adalah, gerai seven eleven yang kecil. Entah kebetulan atau apa, namun saya sama sekali tidak pernah menemui gerai seven eleven yang besar dengan WIFI dan tempat nongkrongnya. Salah satu gerai tersebut tepat berada di samping hotel, sebuah gerai kecil yang bahkan antara tempat makanan dan kasir dibagi jadi dua bagian.

Skyline Singapore

Skyline Singapore

Pada hari pertama training, butuh waktu lama untuk menemukan Kallang Avenue. Daerah itu bahkan masih kosong di google maps. Dan ketika kami sampaipun, gedung di sana masih nampak baru dan masih sedikit sekali mempunyai tenant. Training berlangsung dengan baik, pengajarnya seorang berkembangsaan Amerika dengan nama Matthew Colona, namanya menggingatkanku dengan nama mobil.

Aku kira training di Singapura mirip dengan traning di Indonesia. Apa yang ada di benaku dan mungkin banyak orang lainnya adalah, makanan melimpah, snack, minuman gratis, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kali ini aku harus kecewa karena segala fasilitas itu tidak pernah ada. Jangankan snack di kala break, makan siangpun tidak ada! Kami harus mencari makan sendiri di kantin-kantin gedung.

Rasa makanannya cukup enak, hanya saja saya binggung dengan kebiasaan orang disini. Sebagian besar orang makan tanpa menggunakan minum. Bahkan tidak untuk sekedar teh ataupun air putih. Saya baru sadar ketika melihat struk pembelian makan siang yang ada di tanganku, harga minum untuk segelas teh adalah $ 2.5, atau nyaris 24 ribu rupiah. Cukup mahal untuk ukuran teh hangat yang rasanya biasa-biasa saja. Tidak heran jika orang sana lebih memilih makan sambil tersedak-sedak daripada harus membeli minuman yang tidak setara harganya.

Continue reading →

Melirik Singapore Yang Bersih, Nyaman, Rapi, Namun… (1)

Bulan kemarin, tepatnya tanggal 17 – 21 November 2014, saya mendapatkan kesempatan dari perusahaan tempat saya bekerja untuk melakukan training di Singapore. Sebuah kota metropolitan di pulau kecil yang lembab dan panas. Setidaknya, begitulah kata orang-orang Inggris dahulu ketika mereka melakukan perjalanan ke kota pelabuhan kecil di ujung Malaka itu. Jujur saja, ini adalah perjalanan pertamaku keluar negeri. Dan saya cukup bersemangat karena akan menggunakan paspor saya untuk pertama kalinya.

Marina Bay Sands Singapore di Malam Hari

Marina Bay Sands Singapore di Malam Hari

Perjalanan dari Jakarta menuju Changi memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Waktu yang kurang lebih sama untuk menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bali. Cuaca tanggal 17 pagi cukup cerah, dan perjalanan yang saya lalui cukup nyaman tanpa ada kendala berarti. Satu hal yang menjadi catatan dari saya adalah, siapkan sebuah tas kecil berisi pulpen atau pena. Imigrasi mengharuskan anda untuk menuliskan beberapa pernyataan di pesawat.

Saat ini Changi mempunyai 3 terminal dan antara satu terminal dengan terminal lain dihubungkan dengan monorail. Sangat memudahkan passanger untuk berpindah terminal jika dia tersesat atau ingin menuju ke MRT yang berada diantara terminal 1 dan 2. Dari bandara, saya menuju Hotel di daerah Selegie di dekat Little India. Entah mengapa perusahaan vendor memilihkan tempat itu, padahal tempat training ada di daerah Kallang yang kurang lebih berjarak 3.4 km dari hotel tempat saya menginap. Barangkali ada kesalahan pemilihan tempat karena di dua lokasi tersebut sama-sama terdapat hotel Fragrance. Hotel, entah bintang berapa, yang berfasilitas, yahh, cukuplah…

Malam pertama di Singapore, saya dan rekan saya mencoba untuk berjalan kaki dari Hotel ke Marina Bay. Ya, jalan kaki! Kurang lebih jarak yang harus kami tempuh adalah 3.1 km. Cukup untuk membuat kaki saya panas berjalan di malam hari yang kurang lebih juga, panas!

Continue reading →