Pertempuran Penting Di Perang Dunia 2 Yang Mungkin Belum Anda Tahu

Perang Dunia Dua adalah perang paling berdarah di dalam sejarah manusia. Petempuran yang berlangsung dari tahun 1939 sampai tahun 1945  membunuh lebih dari 60 juta nyawa di seluruh dunia. Dalam waktu kurang lebih lima tahun, banyak sekali pertempuran yang terjadi. Sebagian pertempuran itu begitu terkenal sehingga tidak jarang diangkat ke layar lebar. Anda mungkin mengenal Pendaratan Normandy, Perang Tank Kursk, Pearl Harbour, Midway, atau Pertempuran Stalingrad. Namun disamping pertempuran-pertempuran besar tersebut, terdapat beberapa pertempuran yang mungkin dapat dikategorikan kelas menegah, namun cukup menentukan jalannya perang. Berikut beberapa list pertempuran-pertempuran Perang Dunia 2 yang kami anggap penting yang mungkin tidak anda ketahui sebelumnya:

Pertempuran Yunani (April 1941)

Pertempuran Yunani memang terbilang singkat, pertempuran itu berlangsung hanya kurang lebih 3 minggu lamanya dari 6 – 30 April 1941. Dengan catatan, itu adalah waktu ketika Jerman ikut campur di dalam pertempuran di negeri para dewa. Pertempuran Yunani vs Italia sebenarnya dimulai sejak November 1940 dengan capaian yang awalnya cukup menggembirakan bagi Italia. Namun sayang, para keturunan Legiun Romawi itu rupanya harus mengakui ketangguhan ksatria Hellenic. Sampai pada Maret 1941, Italia bahkan harus mundur berpuluh-puluh kilometer hingga pedalaman Albania.

Divisi Panzer Jerman di YunaniPanzer III Jerman dalam Penyerbuan Yunani

Hitler sendiri murka ketika Musolini memutuskan untuk menyerbu Yunani di November 1940. Alasannya, ia sendiri sedang sibuk untuk mempersiapkan invasi ke Russia yang dijadwalkan pada awal musim panas tahun 1941. Dan pertempuran di Yunani akan berdampak besar jika Inggris sampai ikut campur. Ketakutan Hitler itu ternyata bukan tanpa dasar. Terbukti, Inggris benar-benar menurunkan 62,612 orang di Yunani hingga akhir April 1941. Jika saja Jerman tidak bertindak cepat kala itu, Yunani dapat menjadi batu pijakan sekutu untuk kembali merebut Eropa lewat jalur selatan.

Jerman mengerahkan 630,000 orang dan 1,200 tank ke Yunani untuk merebut negara itu sebelum sempat diperkuat lebih jauh oleh Sekutu. Akibatnya, operasi Barbarossa-pun yang bertujuan menyerbu Soviet harus tertunda 3 bulan lamanya, dari April sampai Juli 1941. Mungkin anda bertanya, apa pengaruhnya sebuah operasi militer yang tertunda 3 bulan? Untuk situasi di tanah Rusia, waktu 3 bulan adalah segalanya.

Jika menilik operasi militer Jerman sebelumnya di awal Perang Dunia 2,  Jerman tidak pernah menggunakan waktu lebih dari dua bulan untuk melakukan invasi ke sebuah negara. Bahkan Perancis pun bertekuk lutut hanya dalam waktu kurang lebih 5 minggu. Jerman memang biasa merancang serangannya dalam waktu cepat yang terkenal dengan nama Blitzkrieg. Sehingga kerugian waktu 3 bulan yang terbuang untuk menyerang Russia tidak pernah dapat diketahui.

Pertempuran Leningrad (September 1941 – Januari 1944)

Jika menyebut Front Timur, para pembaca buku-buku Perang Dunia 2 pasti langsung terarah pada Pertempuran-pertempuran seperti Stalingrad, Moskva, dan Kharkov. Namun, ada satu pertempuran berdarah yang mungkin sedikit jarang dibahas di dalam jurnal dan buku-buku Perang Dunia 2. Pertempuran Leningrad atau ada juga yang menyebutnya sebagai Pengepungan Kota Leningrad adalah salah satu pertempuran terpanjang selama Perang Dunia ke 2. Ia memakan waktu hingga lebih 3 tahun lamanya dari September 1941 – Januari 1944. Pertempuran itu memakan korban 579,985 tentara di sisi Jerman dan 3,436,066 tentara dari sisi Soviet.

Peta Pengepungan Leningrad Pada 1941Peta Pengepungan Leningrad Pada 1941

Mengapa Pertempuran Leningrad tidak semeriah dibahas di dalam buku-buku sejarah? Jawabannya sederhana, karena pertempuran Leningrad lebih bersifat monoton daripada dinamis. Perang hanya berkutat pada pengepungan kota dan jarang sekali ada terobosan-terobosan yang bersifat strategis. Paling-paling dua kubu hanya maju dan mundur beberapa puluh meter saja, setelah itu keadaan kembali statis. Jerman melakukan usaha-usaha pemboman di waktu-waktu tertentu, namun pemboman itu sifatnya hanya setengah2 dan tidak mempunyai pengaruh taktis terhadap militer Soviet. Hal itu dikarenakan Luftwaffe sendiri yang sudah tidak mempunyai resource yang cukup. Di sisi lain, Soviet juga tidak punya daya untuk menembus pertahanan Jerman. Jadilah perang kembali ke bentuk Sitzkrieg, perang duduk.

Meskipun statis, pertempuran Leningrad mempunyai arti yang penting. Pertama, Leningrad (yang dahulu dan sekarang bernama St. Petersburg) adalah kota yang menjadi simbol kebangkitan revolusi Komunisme. Jika kota ini sampai jatuh ke tangan Jerman, maka ada kemungkinan semangat tentara merah juga akan terpengaruhi. Meskipun kita tidak bisa menyatakan dengan pasti sejauh mana moral dari tentara merah akan terpengaruh. Kedua, Leningrad menjadi penghubung antara pelabuhan penting di utara yaitu Murmanks dengan Moskva. Dari Murmanks lah suplai-suplai penting kiriman Amerika datang ke Soviet. Jika suplai ini sampai putus, kita tidak akan tahu seberapa kuat Soviet dapat bertahan di perang ini.

Pendaratan Sisilia (Juli – Agustus 1943)

Pendaratan Sekutu di Sisilia mungkin tidak sebesar pendaratan sekutu di Normandy pada Juli 1944. Namun pendaratan Sekutu di Sisilia mempunyai arti yang tidak kalah besar dibandingkan dengan operasi setahun berikutnya. Pertempuran Sisilia yang terjadi pada Juli – Agustus 1943 membuat Hitler harus men-stop operasi militer di Kursk. Para penggemar sejarah militer pasti tahu apa itu Kursk, pertempuran tank paling besar di dalam sejarah manusia.

SisiliaPendaratan Tank Sherman Milik Inggris di Sisilia

Situasi di Kursk pada Agustus 1943 sangatlah genting, Jerman kehilangan banyak sekali tentara. Namun Jendral Von Manstein percaya bahwa pasukannya akan dapat melakukan terobosan beberapa hari lagi, sehingga ia dapat menghancurkan cadangan tank-tank Russia di sektornya. Namun ketika mendengar pendaratan Sisilia, Hitler memutuskan untuk menghentikan Operasi Citadel (Nama resmi serangan Jerman di Kursk). Ia bahkan meminta Korps Panzer SS ke 2 untuk dipindahkan ke Italia.

Setelah pemindahan beberapa divisi Panzer dari Kursk, Jerman kehilangan momentum di Kursk. Mereka mencoba mempertahankan garis di sekitar Prokhorovka, namun gagal. Soviet mampu menyimpang beberapa divisi tank cadangan dan infantri mereka di belakang garis pertahanan. Dan di akhir Agustus 1943, Soviet meluncurkan offensive mereka yang memporak-porandakan pertahanan Jerman.

Boleh dibilang setelah Kursk, Jerman tidak pernah lagi berada pada posisi offensive di front Russia. Pendaratan Sisilia membuat Jerman harus menghadapi perang di dua front sekaligus. Dan front Italia nantinya terbukti menjadi sebuah front yang begitu berdarah dan memakan banyak korban. Jika saja operasi Sisilia tidak terjadi, entah bagaimana nasib Operasi Citadel. Tidak ada yang tahu apakah Jerman dapat membalik situasi di Front Russia.

Pertempuran Midway (3 – 7 Juni 1942)

Pertempuran Midway di Pasifik antara Jepang vs USA memang tidak setenar pertempuran Pearl Harbour. Namun di pertempuran inilah Jepang akhirnya harus menahan laju invasi mereka ke seantero Asia. Di dalam pertempuran ini, Jepang kehilangan 4 kapal induk sedangkan USA hanya kehilangan 1 kapal induk. Kapal induk di Perang Dunia ke 2 tergolong vital karena ia adalah motor dari invasi-invasi amphibi. Dengan hancurnya 4 buah kapal induk Jepang, maka supremasi armada di Pasifik dalam semalam berganti ke tangan USA.

Hiryu MidwayTenggelamnya Kapal Induk Hiryu milik Imperial Japan Navy

Dengan hancurnya 4 kapal induk, mengapa Jepang tidak segera menggantinya dengan yang baru?

Jepang memang salah satu pelopor industri di Asia di awal 1900an. Perekonomian mereka ditopang oleh industri-industri manufaktur mereka yang maju, termasuk industri militer. Namun industri militer Jepang belum semaju negara-negara barat. Kapal Induk Akagi misalnya dibangun dalam waktu 7 tahun dari 1920 – 1927. Kehilangan 4 buah kapal induk tidak dapat serta-merta digantikan oleh Jepang dalam waktu singkat. Sebaliknya, sekutu mampu mengganti kerugian kapal-kapalnya secara cepat.

Kerugian Kapal Induk dan ribuan pelaut di Midway terbukti sangat krusial di babak Front Pasifik selanjutnya. Jepang memang masih memenangkan beberapa pertempuran kecil seperti pertempuran di Kepulauan Solomon. Namun pertempuran laut besar seperti Midway tidak pernah dapat lagi dimenangkan. Terakhir, Jepang harus bertekuk lutut di pertempuran Teluk Leyte, Filiphina pada 23 – 26 Oktober 1944. Dan setelah itu, Jepang tidak pernah lagi mampu menghalangi invasi sekutu ke wilayahnya sendiri.

Pertempuran Solomon (Januari 1942 – April 1943)

Dalam memoar pribadinya, Yamamoto sama sekali tidak ingin perang total dengan Amerika Serikat. Ia lebih memilih untuk membawa Amerika kembali ke meja perundingan. Ia juga menyesali atau setidaknya mengganggap serangan ke Pearl Harbour adalah sebuah tindakan yang salah.

Membunuh Yamamoto yang notabene adalah seorang Jendral di dalam pertempuran adalah tindakan yang menyalahi kode etik perang. Amerika berdalih, Yamomoto juga menyalahi kode etik ketika ia memimpin serangan ke Pearl Harbour. Kita tidak tahu sebesar apa pengaruh yang Yamamoto berikan kepada Jepang jika ia tetap hidup hingga akhir perang. Namun yang jelas, setelah kematian Yamamoto di Solomon, Jepang tidak pernah lagi mempunyai inisiatif yang jitu untuk melanjutkan perang. Mereka hanya mencoba mempertahankan posisi mereka yang berhasil mereka rebut pada awal peperangan.

Isoroku Yamamoto (1984 - 1943)

Isoroku Yamamoto (1984 – 1943)

Berikut beberapa pernyataan Isoroku Yamamoto selama Perang Dunia ke 2:

“Should hostilities once break out between Japan and the United States, it is not enough that we take Guam and the Philippines, nor even Hawaii and San Francisco. We would have to march into Washington and sign the treaty in the White House” – Isoroku Yamamoto

“In the first six to twelve months of a war with the United States and Great Britain I will run wild and win victory upon victory. But then, if the war continues after that, I have no expectation of success.” – Isoroku Yamamoto

“I fear all we have done is to awaken a sleeping giant and fill him with a terrible resolve.” – Isoroku Yamamoto

7 Comments

  1. Hebat ya jerman walaupun enigma sdh pecah dan pergerakan sdh terbaca di kursk mereka tetap dalam keadaan unggul menggempur soviet. klo gk salah itu juga divisi tank terbaiknya dari ss ya yg ditarik kecicilia.. btw nice post gan jdi nambah wawasan

    1. Betul, beberapa divisi ditarik ke Sisilia waktu sekutu menyerang Italia. Dan itu menyebabkan pertempuran Kursk berhenti sebelum bahkan puncaknya. Terimakasih juga atas kunjungannya ke blog ini 😀

  2. Memang yang bodoh itu italia kalau saja jika italia tidak menyerang yunani besar kemungkinan hitler dapat merebut soviet sebab pasukan soviet waktu itu masih kelelahan akibat perang dengan finlandia

  3. Yang kayak burma campaign dan pertempuran di papua nugini gak ada gan ? , padahal pertempurannya penting dan menentukan WW2 dan jarang dibahas

  4. Untuk pertempuran Papua Nugini itu masuk ke dalam pertempuran Solomon. Kalau untuk yang Burma, terutama untuk Burma Road saya memang sengaja tidak memasukan. Karena kalau dalam list, mungkin pertempuran itu masuk ke urutan dibawah list diatas. Tapi, yah ini pendapat pribadi, mungkin ada masukan?

Leave a Reply to Cuir Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.