Manusia adalah makhluk yang unik, satu dengan yang lain berbeda dan tak sama. Pengalaman, jalan hidup, lingkungan dan pendirian membuat setiap individu mempunyai pemikiran mereka masing-masing. Pemikiran demi pemikiran itulah yang sering kita sebut sebagai karakter. Sebuah entitas unik manusia, yang membuat kita berbeda satu sama lain.
Karakter manusia ada bermacam-macam, dan bermacam-macam pula cara membaginya. Ada yang membaginya menjadi unsur seperti bumi; tanah, air dan sebagainya, ada juga yang membaginya menjadi jenis-jenis dengan istilah psikologi; sanguin, plegmatik dan sebagainya, dan ada juga yang membaginya berdasarkan warna seperti; merah, hijau dan lain sebagainya. Sekarang, bukan kapasitas saya untuk menjelaskan secara detail tentang apa definisi masing-masing. Barangkali nanti, setelah saya benar-benar menguasainya, atau justru saya tidak akan menjelaskannya sama sekali. Yang saya titik beratkan adalah, bahwa perpaduan warna karakter manusia itu bukanlah sebuah pemisah, namun justru sebagai jembatan penghubung baginya, untuk memahami dunia di sekitarnya.
Masing-masing karakter mempunyai kekuatannya masing-masing. Karakter yang lebih mengarah ke aktif harus diredam oleh manusia yang punya karakter pasif, begitu juga sebaliknya, manusia yang punya karakter pasif harus didorong oleh manusia yang punya karakter aktif. Semua saling membangun sinergi dan memberikan nilai lebih satu sama lain. Dengan begitu akan tercipta sebuah kinerja kelompok yang sangat efisien dan sangat dinamis.
Manusia tentu tidak dapat hidup sendiri, ia membutuhkan orang lain tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kinerja hidupnya, namun juga untuk memenuhi hasrat psikologisnya. Satu orang akan mengisi kekurangan dari yang lain, seseorang akan mendukung kemajuan yang lain, dan seseorang akan memenuhi kekosongan jiwa yang lain.