Homo Homini Lupus

Manusia membutuhkan kekuasaan, yang akan membuatnya mampu melakukan kehendaknya atau setidaknya membuatnya merasa aman dari ketakutan yang datang dari pihak lain. Sikap mau menang sendiri adalah sebuah pendorong yang kuat, menjadikan seorang pribadi menjadi penindas bagi pribadi yang lain. Kekuatan adalah kunci untuk memperoleh kekuasaan, dan kekuasaan adalah tujuan dari penaklukan yang tidak ada batasnya.

Homo Homini Lupus

Homo homini lupus, sebuah frase singkat yang pertama kali diucapkan oleh Plautus pada 195 SM, yang berarti bahwa manusia adalah serigala bagi manusia yang lain, adalah sebuah penegasan bahwa manusia itu mengganggap penaklukan terhadap manusia lainnya adalah sebuah kodrat. Kehidupan manusia layaknya kehidupan serigala di alam liar. Kita saling menerkam, merampas, menyakiti, dan merebut milik manusia lainnya. Dalam sejarahnya, rentang waktu kita telah dipenuhi oleh darah dan air mata. Dan alirannya bahkan belum akan kering hingga saat ini.

Tidak ada tanda bahwa homo homini lupus akan tergerus oleh peradaban budaya. Tidak ada satupun tanda bahwa manusia tidak lagi menjadi serigala bagi manusia yang lainnya. Sampai sekarang, kita masih saling membunuh, saling menghabisi, saling menghancurkan dengan alasan jelas ataupun tidak jelas. Nafsu manusia untuk menguasai manusia lain adalah tak terbatas.

Manusia tak mempunyai taring, tak mempunyai tanduk, tak mempunyai cakar yang membuat musuh-musuhnya bergidik. Namun kita mempunyai kepala yang penuh dengan kelicikan dan kebusukan. Sebuah senjata yang paling berbahaya dibandingkan dari hasil seleksi alam yang lain. Hampir tak ada batasan pemikiran yang dapat menghalanginya. Menggumbar segala kekuatan, menghantam seluruh pembatas.

Sampai kapan manusia akan selalu menjadi serigala bagi manusia yang lain? Apakah takdir menggenaskan itu akan terjadi selama-lamanya hingga ruang dan waktu berhenti berkembang? Atau apakah manusia dapat berpikiran untuk setidaknya sedikit menekan keinginannya untuk memberangus saudara-saudaranya. Membuat kehidupan kita sedikit lebih beradap dibandingkan waktu-waktu yang telah ada.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.