Jika Pendaratan Sekutu di Normandy Gagal Part 02

Pada posting saya sebelumnya, saya mencoba mengulas apa saja kemungkinan yang terjadi jika pendaratan sekutu di Normandy atau Normandia gagal untuk dilakukan.  Sekarang saya mencoba mengulas, bagaimana skenario per kejadian jika pendaratan itu gagal. Sekali lagi, skenario ini dibuat bukan untuk tujuan apapun, apalagi tujuan politis. Ini semata-mata dibuat untuk iseng semata, karena “why not?”.

Normandy LandingNormandy Landing
German Normandy

Disini, sekali lagi saya tidak menyisipkan kepentingan politik ataupun ideologi. Saya tidak mendukung NAZI ataupun rezim seperti mereka ada di dunia. Saya semata sebagai penggemar sejarah perang, karena bagi saya, perang adalah sebuah sisi sejarah yang menarik untuk dipelajari.

Dan berikut adalah sekenario gagalnya pendaratan Normandy yang berhasil saya susun:

Pada 4 Juni 1944, sebuah pesan rahasia bocor ke tangan Jerman. Pesan itu mengatakan lokasi pendaratan sekutu pada 6 Juni 1944 di Normandy. Hitler mengundang Edwin Rommel dan Gerd Von Rundstedt yang merupakan komandan langsung pertahanan Perancis Utara ke Wollfschanze di Prussia Timur untuk mangadakan rapat darurat. Hadir juga Goering, Adolf Galland, Raeder, dan belasan petinggi militer lain di sana. Ada sebuah keraguan mengenai ketepatan informasi ini, Inggris bahkan pernah melakukan counter-espionage sewaktu mereka hendak mendarat di Sisilia. Mereka berhasil membuat Jerman percaya bahwa Inggris akan mendarat di Yunani, bukan di Selatan Italia.

Dengan bermacam argumen dan keraguan. Toh sebuah rencana berhasil disusun, sebuah serangan balik kilat yang merupakan kombinasi antara serangan darat dan udara. Roket-roket V1 dan V2 disiapkan untuk menyerang titik2 suplai dan  tentara sekutu di Selatan Inggris. Sementara itu U-boat disiapkan di Brest dan Willhelmshaven untuk ikut serta mendobrak jalur perkapalan sekutu.

Sempat ada argumen, bukankah lebih baik jika roket-roket itu digunakan untuk menyerang pasukan darat sekutu yang waktu itu sedang bercokol di pantai? Rencana itu dibantah oleh Wehner Von Braun (chief pengembang roket Jerman – di dunia kita dia nantinya menjadi direktur NASA) yang menyatakan bahwa akurasi roket belumlah tinggi. Bisa-bisa, ia justru jatuh di garis pertahanan Jerman di sepanjang pantai.

Pada 5 Juni dini hari, 4 Divisi Panzer cadangan yaitu Divisi Panzer SS ke 12 Hitlerjungend, Divisi Panzerlehr, Divisi Panzer SS ke 1 Liebstandarte Adolf Hitler, dan  Divisi Panzer SS ke 17 Gotz Von Berlichingen  dipindahkan ke dekat lokasi pendaratan sekutu. Begitu juga dengan Army Group B yang waktu itu dicadangkan di sekitar Pas De Calais buru-buru dipindahkan ke Normandy. Meriam-meriam pantai, flak, dan sarang senapan mesin disiagakan. Tentara cadangan lain diam-diam mulai dikirim dari Perancis selatan dan Jerman sendiri. Ini digunakan untuk berjaga-jaga jika kekuatan sekutu sampai bisa menembus garis pertahanan Jerman.

Seluruh persiapan dilakukan secara sembunyi-sembunyi di pagi dan malam hari tanggal 5 Juni 1944. Keadaan cuaca pada 6 Juni dini hari di Normandy terlihat tidak begitu bagus. Pasukan garnisium yang menjaga garis pantai juga mengatakan jika arus laut cukup tinggi. Kemungkinan tidak cocok untuk sebuah operasi pendaratan skala besar. Rommel dan Rundstedt menunggu dengan cemas di markas besar mereka. Hingga pukul 2.30 pagi, sebuah pos pengamatan di Cherbourg memberikan sinyal jika mereka melihat serombongan pesawat melintas. Itu adalah pesawat-pesawat C-47 yang mengganggkut pasukan penerjun.

Operasi Overlord telah dimulai, gelombang demi gelombang serangan mulai berdatangan. Meskipun Jerman telah mengetahui posisi dan waktu penyerangan sekutu, serta rencana serangan balik telah disusun sehari sebelumnya, kepanikan di lapangan masih tetap terjadi. Apalagi suasana di kala itu masih gelap. Di lain kubu, kepanikan juga terjadi. Pasukan penerjun sekutu menggunakan kode “flash” dan “thunder” untuk mengidentifikasi siapa lawan siapa kawan. Jerman kurang lebih menggunakan kode seperti itu juga untuk mengidentifikasi mana lawan dan mana kawan.

Memasuki dini hari, pasukan pendarat mulai membanjiri pantai Utah, Omaha, June, dan Sword. Pantai-pantai Normandy itu berubah menjadi medan perang besar-besaran. Sebanyak 156,000 pasukan pendarat sekutu menyerbu pantai-pantai utara Perancis itu sedangkan di pedalaman, pasukan paratroopers mencoba untuk menghadang bala bantuan untuk memperkuat battery pertahanan Jerman di pantai. Tujuan mereka adalah memotong nadi suplai pasukan Jerman, lalu sebisa mungkin menghadang pasukan cadangan yang diperkirakan tidak akan berjumlah signifikan.

Namun sayang, para paratroopers menghadapi musuh yang sama sekali tidak mereka duga. Divisi-divisi Panzer dan Grenadiers sudah siaga menghadang mereka, dan dalam waktu singkat, divisi-divisi tersebut membuat Paratroopers kewalahan.

Bala bantuan untuk battery pertahanan Jerman di pantai datang. Divisi-divisi tersebut perlahan-lahan dapat memukul mundur kembali sekutur dari pantai Normandy. Situasi sekutu genting, mereka mulai kehilangan momentum mereka untuk membentuk sebuah garis pertahanan di pantai. Menjelang terbitnya matahari, kapal-kapal sekutu samar-samar dapat melihat Panther dan Panzer IV di bibir pantai. Kekuatan utama Jerman dari pedalaman Jerman telah datang, dan itu juga berarti pasukan Paratroopers yang terdiri dari Divisi Amerika Serikat ke 82 dan 101 serta Divisi Inggris ke 6 telah hancur.

Berita gentingnya situasi Sekutu sampai ke telinga Eisenhower dan Churchill, kemudian Rooselvet diberitahu belakangan. Rapat mendadak diadakan, rapat itu mencoba memutuskan apakah serangan akan dibatalkan atau dilanjutkan. Sementara itu, situasi di lapangan kian lama semakin memburuk. Infantri ke 3 Inggris mengalami kehancuran lebih dari 60%. Posisi mereka yang berada di sayap paling kiri serangan membuat mereka dihajar pertama kali oleh bala bantuan dari arah Pas De Calais. Pasukan Paratroopers di pedalaman Perancis sudah hilang kontak sama sekali. Dan pasukan Amerika di Utah mendapat serbuan hebat dari pasukan Jerman yang dikirim dari Cherbourg.

Eisenhower, Churchill, dan Rooselvet memutuskan untuk membatalkan invasi Normandy menjelang siang hari. Namun keputusan ini sudah kepalang terlambat. Dari total 156,000 pasukan yang diterjunkan, 112,000 diantaranya telah gugur, terluka, atau hilang. Sebanyak 44,000 pasuka secara kocar-kacir mencoba untuk kembali ke laut, namun serangan-serang kombinasi antara Battery pantai Jerman dan pasukan lapis baja membuat evakuasi itu begitu berdarah. Hanya sepertiga dari sisa pasukan itu yang akhirnya selamat sampai pantai Inggris.

Para pemimpin sekutu menyatakan di depan khalayak umum jika pendaratan di Perancis telah gagal. Eisenhower sebagai pucuk pimpinan tertinggi sekutu dalam operasi itu harus menanggung konsekuensi kegagalan invasi itu. Pada malam hari 6 Juni 1944, ia menggumumkan pengunduran dirinya setelah pidato mengkonfirmasi kekalahannya. Inggris berkabung, dan public Amerika Serikat menyatakan keinginnya untuk menarik dukungan mereka terhadap konflik Eropa.

To be continued

Pos Oleh: Anindita Saktiaji (aninditasaktiaji.com)