Mars dan Kolonisasi

Melakukan kolonialisasi Mars menjadi target yang terus dikejar oleh sebagian besar ilmuwan antariksa di seluruh dunia. Dari mulai NASA hingga misi Mars One mencoba untuk mencari jalan terbaik untuk sesegera mungkin menjadikan planet merah nan tandus itu menjadi tempat tinggal umat manusia yang baru. Ada banyak keuntungan jika kita sebagai spesies mempunyai tempat tinggal kedua setelah bumi. Namun, melakukan kolonialisasi Mars juga bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ada alasan mengapa selama puluhan tahun kita tidak pernah mengirimkan manusia ke bulan. Dan selama beberapa tahun ini, kita hanya mengirimkan manusia tanpa awak ke Mars.

Mars Colony

Mars meskipun mempunyai kontur permukaan mirip dengan Bumi, namun hidup di planet itu adalah sebuah tantangan yang begitu luar biasa sulit. Pertama, di Planet tersebut tidak ada oksigen. Sebagaimana kita ketahui, oksigen adalah kebutuhan pokok yang membuat tubuh kita tetap bekerja. Kedua, di sana tidak ada sumber makanan yang dapat membuat tubuh kita mendapatkan energi. Jadi, baik oksigen maupun makanan, kita harus memperolehnya secara mandiri. Membuatnya dari nol dan memastikan keberlangsungan hidup dari sebuah proses yang kita buat.

Ada banyak pertimbangan sebelum kita dapat mengirimkan manusia ke Mars dan hidup disana. Karena kemungkinan besar, pengiriman manusia ke Mars adalah sebuah proses satu arah maka misi haruslah diperhitungkan dengan sangat amat rinci. Dan misi tersebut sudah selayaknya tidak hanya bertujuan untuk mengirim misi manusia untuk hidup dan kemudian mati di sana. Tapi juga beranak-pinak, membentuk pemerintahan, kebudayaan, dan bahkan peradaban mereka sendiri nantinya. Bisa jadi, suatu saat nanti, suatu saat yang jauh dari sekarang. Kita akan menyebut sepupu kita di Planet Merah itu benar-benar menjadi seorang  Martian.

Membuat sebuah lingkungan yang aman ditinggali bagi manusia di Mars mungkin akan menjadi sebuah pekerjaan sulit. Planet itu haruslah mempunyai oksigen dan sumber makanan. Dan kalau memungkinkan, air yang sekarang membeku di kutub planet merah itu harus sebagian dicairkan. Jika air dan oksigen sudah tersedia, dilengkapi dengan berbagai unsur lain yang mendukung kehidupan tumbuhan. Maka jalan bagi manusia untuk beradaptasi dengan planet itu semakin mudah. Dan bukannya tidak mungkin jika proses pengiriman manusia ke Mars suatu hari nanti akan terjadi dalam proses besar-besaran.

Seperti hanya kolonialisme di masa penemuan benua Amerika, kolonialisasi Mars juga mempunyai resiko yang sangat tingi. Dahulu, para kolonis menghadapi tantangan penyakit-penyakit baru, iklim, binatang-binatang buas maupun penyengat, dan penduduk pribumi. Di Mars memang tidak ada penyakit, binatang, maupun penduduk setempat. Namun lingkungan ekstrim di seluruh permukaan Mars merupakan sebuah tantangan yang bisa dibilang sangat sulit untuk diatasi.

Ilmuwan NASA mencoba untuk memberikan solusi tengah untuk membuat rencana koloni Mars di masa mendatang. Salah satu diantaranya adalah mencoba membuat post antariksa di bulan. Di pos ini nantinya akan diawaki oleh beberapa astronot dan juga peneliti. Mereka bekerja untuk memberikan data terperinci tentang apa saja kebutuhan manusia yang hidup jauh di luar jangkauan bumi. Jika memang dalam keadaan darurat, beberapa kebutuhan itu dapat dikirimkan dengan cepat dalam waktu tiga hari menuju ke bulan. Bisa dikatan, pos di bulan ini merupakan sebuah simulasi kecil untuk mempelajari aspek-aspek apa saja yang manusia butuhkan untuk benar-benar mampu bertahan hidup di planet yang baru.

Proposal yang diajukan NASA diatas sebenarnya sangat aman dan mempunyai kemungkinan kesuksesan lebih besar daripada apa yang akan dilakukan oleh Mars One. Tapi waktu yang dibutuhkan akan jauh lebih lama dan opini publik juga kemungkinan akan terpengaruhi dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut. Biaya yang dibutuhkan juga akan membengkak jauh melebihi dengan opsi mengirimkan manusia langsung ke Mars.

Terakhir, Mars memang bukan sebuah kebutuhan primer manusia di masa dekat. Namun suatu saat, explorasi planet seperti Planet Merah ini akan semakin dibutuhkan mengingat bumi sekarang ini mempunyai keterbatasan yang sangat besar di berbagai bidang. Dan kelangsungan hidup manusia sebagai spesies akan ditentukan dengan sebagaimana baiknya kita dalam beradaptasi dengan alam semesta, bukan hanya beradaptasi dengan bumi. Semakin banyak kita menyebarkan penduduk kita di berbagai planet maka semakin besar kemungkinan manusia akan dapat bertahan hidup lebih lama di alam semesta yang tak pasti ini.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.