Macet barangkali adalah permasalahan nomor satu yang dialami Jakarta. Kota dengan penduduk 30 juta jiwa ini terkenal dengan peliknya masalah jalanan yang dialami oleh penghuninya. Setiap pagi, jutaan manusia harus pulang dan pergi dari rumah ke tempat kerjanya yang terkadang berjarak hingga puluhan kilometer. Pembangunan transportasi umum secara besar-besaran adalah salah satu langkah yang harus Jakarta lakukan demi menghadapi kian parahnya situasi jalan. Namun sebenarnya, pembangunan transportasi umum yang baik tidak hanya membuat jalanan mejadi lebih manusiawi. Ia juga mempunyai beberapa dampak lain baik secara langsung maupun tidak. Berikut adalah beberapa kelebihan jika Jakarta menginvestasikan lebih untuk transportasi umum.
Memotong waktu perjalanan – jika waktu perjalanan dapat dipotong, maka kerugian yang dialami baik oleh individu maupun sebuah organisasi dapat dikurangi. Sebuah transportasi umum yang handal dan terpadu, serta profesional dan tepat waktu dapat membuat semua aktivitas dapat diprediksi. Kota-kota yang sudah menerapkan sistem transportasi umum secara handal seperti Singapura, Tokyo, Hongkong, New York, Berlin dan lain sebagainya mampu memindahkan budaya menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum tanpa merugikan sisi penggunanya. Kuncinya, waktu harus benar-benar dihargai. Transportasi umum haruslah efisien dan tepat waktu, sehingga orang mampu memprediksi kapan ia tiba di tepat tujuan dan merencanakan untuk mengatur jadwalnya selama sehari.
Meningkatkan mobilitas – Jika transportasi masal sudah terintegrasi dengan baik dan mampu untuk mengcover sebagian besar area kota, maka kebutuhan untuk menggunakan kendaraan pribadi benar-benar dapat dikesampingkan. Semakin sedikit kendaraan pribadi yang berlalu-lalang di jalan akan membuat mobilitas penduduk kota menjadi lebih baik. Ini berlaku baik bagi orang yang menggunakan transpotasi umum, maupun bagi orang yang dengan alasan dan sebab tertentu masih menggunakan kendaraan pribadi.
Mungkin anda pernah dengar, seorang penderita penyakit jantung meninggal di jalan karena terjebak macet dalam perjalanannya menuju rumah sakit. Hal-hal semacam ini sebenarnya dapat dihindari jika sebagian besar orang menggunakan sarana transportasi umum. Jika orang menggunakan transportasi umum, maka jumlah kendaraan akan berkurang di jalan, dan jalan dapat digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan prioritas.
Menjadi lebih sehat – manusia memang terbentuk secara evolusi untuk berjalan. Jika sekarang kasus obesitas, penyakit jantung, dan berbagai macam penyakit lainnya yang berhubungan dengan kegemukan merajalela adalah salah satu akibat orang yang semakin malas untuk berjalan. Berjalan kaki adalah hal yang sederhana, itu adalah olah raga yang paling murah sekaligus paling mudah untuk dilakukan. Nyaris semua orang dengan keadaan normal mampu melakukannya. Dan studi mengatakan jika kita berjalan kaki 30 menit saja setiap hari, maka resiko penyakit-penyakit kronis akan mampu terhindar.
Transportasi umum yang nyaman dan aksesnya yang mudah untuk dijangkau akan membuat orang akan merasa senang untuk berjalan kaki. Jarak di dalam kota dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi masal tersebut, tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi. Berkurangnya resiko penyakit penduduk kota, berarti meningkatnya pula kinerja orang yang tinggal di kota tersebut. Itu artinya pertumbuhan ekonomi juga akan semakin meningkat.
Meningkatkan jumlah komersial kecil – jika anda pernah berjalan-jalan di kota-kota besar di luar negeri seperti Singapura dan Tokyo, mungkin anda akan menemui tempat-tempat jajanan yang spesial di kawasan sekitar pusat MRT. Pusat-pusat transportasi seperti stasiun MRT atau kereta dapat menjadi pusat komersial yang baru. Dimana ekonomi dapat berkembang dan jual beli akan mudah dilakukan. Hal ini akan membuat pertumbuhan pasar sebuah kota semakin dinamis.
Meningkatkan jumlah wisatawan – pada poin sebelumnya, munculnya pusat-pusat transportasi umum memicu munculnya pusat-pusat komersial baru. Dan munculnya pusat komersial baru juga akan memberi dampak lain. Pertama, kegiatan ekonomi akan kian berkembang dalam skala tertentu. Dan tentu saja kemudahan akses daerah komersial akan menarik wisatawan. Wisatawan di sini tidak perlu wisatawan mancanegara yang biasa ada pada kota-kota maju seperti Singapura dan Tokyo. Wisatawan lokal saja sudah lebih daripada cukup untuk mendorong ekonomi ke arah yang lebih baik.
Membuka lapangan kerja – bisnis transportasi massal mungkin terdengar kurang menjanjikan dibandingkan dengan bisnis di bidang fiskal, teknologi, maupun pertambangan. Namun di kota seperti Hongkong, transportasi massal mampu menghasilkan keuntungan trilyunan rupiah setiap tahunnya. Jumlah itu cukup untuk mengembangkan sistem transportasi menjadi lebih baik ditambah dengan mensejahterakan orang yang bekerja di bawahnya. Selain karyawan operasional transportasi, terdapat juga pekerja pembersih, penjaga loket, dan lain sebagainya yang mampu memperoleh penghasilan dari bisnis ini.
betul sekali kak anindita.. mslahnya nih akhir tahun sudah mendekat, jakarta macet parah, apalagi menuju bandung,. semoga saja artikel ini setelah saya share bisa menyadarkan dan bermanfaat bagi yang lainnya 🙂