Kritik Terhadap Pembangunan Jakarta

Beberapa waktu lalu, saya mendengar rencana Pemerintah Jakarta untuk membangun beberapa rumah susun yang digunakan sebagai kompensasi penggusuran warga di bantaran sungai. Jika rencana itu terlaksana, diharapakan pemukiman-pemukiman kumuh yang ada di seputaran sungai-sungai besar Jakarta dapat dihilangkan. Dan warga yang dahulu menempati rumah-rumah itu dapat dengan tenang bermukim di rumah susun yang disediakan secara gratis atau dengan biaya sewa yang cukup murah.

Jakarta

Rencana diatas terdengar cukup bagus, namun sayangnya banyak sekali aspek yang menurut saya kurang pas. Sekali lagi, tulisan ini adalah pendapat pribadi saya yang mungkin tidak sreg di hati sebagian besar teman-teman pembaca.

Ada pertanyaan mendasar yang bagi saya sangat urgent untuk dijawab, seberapa penting menyediakan hunian pengganti bagi warga bantaran sungai yang datang secara ilegal dan mungkin juga tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas? Apakah kebijakan itu tidak terlalu berlebihan dan terkesan memberikan welas asih yang berlebihan kepada pihak yang salah?

Warga di bantaran sungai sebagian besar tidak mempunyai mata pencaraharian yang tetap. Dan mereka juga mungkin tidak mempunyai tujuan yang jelas mengapa harus menetap di Ibukota. Ada dari mereka yang hanya ikut-ikutan saudara yang lebih dulu hijrah ke ibukota dengan alasan yang kurang lebih sama tidak jelasnya. Alih-alih memberikan fasilitas yang berlebihan bagi warga itu, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kaum-kaum pekerja yang terpaksa hijrah puluhan kilometer setiap harinya dari rumah ke tempat kerja mereka.

Sebagian besar kaum buruh, profesional, dan tenaga pemerintah tinggal jauh dari pusat kota. Mereka tinggal di kota-kota satelit Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Artinya mereka harus menempuh perjalanan jauh dari rumah ke tempat mereka bekerja. Perpindahan sekian juta orang setiap pagi dan petang di Jakarta adalah sebuah hal yang sebenarnya sia-sia. Jika saja ada hunian yang layak di tengah kota, meskipun itu berbentuk rumah susun atau apartemen sederhana, maka tentu saja pergerakan manusia di Jakarta akan lebih praktis dan efisien.

Continue reading →