Menuju Manusia Yang Menciptakan Bumi Baru

Sejak kecil, saya sering mendengarkan cerita tentang penjelajahan-penjelahan manusia di planet lain. Film-film seperti Star Trek, Star Wars, Macross, dan masih banyak lagi telah mungkin memenuhi imajinasi masa kecil saya, dan barangkali ribuan atau bahkan jutaan anak lain di dunia ini. Saya sempat bertanya-tanya, bukankah perjalanan ke planet lain itu adalah sebuah hal yang mungkin dilakukan, jadi mengapa manusia belum juga mendarat di Mars? Atau membuat koloni di Bulan?

marsone2025
Gambaran Kolonisasi Mars

Seiring perjalanan waktu, saya menyadari bahwa mendaratkan manusia ke planet lain itu adalah sebuah misi yang luar biasa sulit. Bahkan, pendaratan manusia ke bulan pun itu menanggung banyak resiko. Umat manusia barangkali tidak akan sudi menanggung resiko sebesar itu jika saja tidak ada persaingan di dalam Perang Dingin antara USA dan USSR.

Namun ke depan, manusia perlahan-lahan sadar bahwa menggantungkan hidup hanya kepada satu planet saja itu tidaklah bijaksana. Bumi merupakan planet yang indah dan begitu nyaman untuk ditinggali, namun Bumi juga mempunyai banyak potensi untuk meluluhlantakan seluruh isi penghuninya.

Continue reading →

Apakah Dyson Sphere Itu Ada?

Baru-baru ini, ilmuwan dikejutkan oleh penemuan aneh di sistem bintang KIC 8462852. Bintang tersebut berpendar 2.5% selama 200 hari sebelum kembali ke intensitas cahayanya semula. Dibandingkan dengan pengamatan bintang-bintang lain, ilmuwan belum pernah menemukan kejadian yang sejenis. Berkurangnya intensitas cahaya itu kemungkinan dihasilkan oleh benda massive yang menutupi cahaya bintang. Biasanya, benda tersebut adalah planet, namun tak ada satupun planet yang pernah menurunkan intensitas cahaya bintang hingga 2.5%.

Dyson Sphere
Dyson Sphere

Komunitas ilmu pengetahuanpun ramai membicarakan KIC 8462852, ada yang bahkan berspekulasi jika terdapat sebuah benda artficial yang mengelilingi bintang tersebut. Sebuah benda yang disebut-sebut sebagai Dyson Sphere. Dyson Sphere adalah sebuah benda raksasa yang mengelilingi bintang tertentu, tujuannya adalah menangkap energi bintang tersebut secara maksimal untuk kebutuhan sebuah peradaban. Freeman Dyson adalah salah seorang yang mempopulerkan teori ini pada tahun 1960an. Ia berpendapat, jika sebuah peradaban ingin tetap bertahan di alam semesta, maka mereka harus menggunakan energi besar untuk menjalankan roda peradaban mereka. Salah satu energi yang dapat mereka gunakan adalah dengan memanen bintang.

Terdengar konyol dan fiksi ilmiah memang, namun kita sekarangpun mulai menggunakan energi matahari secara besar-besaran di bumi. Solar panel atau panel surya dapat menangkap energi yang dilepaskan matahari guna menghidupi listrik kita. Energi yang dihasilkan matahari itu bersih, tak menyebabkan polusi, ramah lingkungan, mudah didapat, dan yang terpenting adalah jumlahnya yang nyaris tak terbatas. Bayangkan jika kita mampu menyedot energi yang dihasilkan matahari 0,0001% saja. Maka kita akan mendapatkan energi yang mampu menghidupi puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan kali lipat daripada total energi yang kita butuhkan sekarang ini.

Continue reading →

Arah Masa Depan Manusia

Manusia selalu mendapatkan cara untuk terus melakukan ekspansi. Dari mulai kehidupan leluhur kita di pedalaman Afrika hingga ujung terjauh dari Kutub dunia, dari pegunungan Himalaya hingga laut Mariana. Boleh dikata, seluruh ujung dunia ini telah terjamah oleh manusia. Sebagian besarnya bahkan sudah menjadi tempat hunian permanen. Sekarang kita menatap langit sebagai tujuan manusia berikutnya. Mars misalnya, dalam beberapa tahun ini digadang-gadang menjadi tempat tujuan peradaban manusia berikutnya. Planet gersang itu mempunyai jarak tempuh kurang lebih 3 – 6 bulan perjalanan dari bumi. Komposisi planet tersebut juga mirip dengan planet kita, kecuali jika planet tersebut tidak mempunyai air, atmosfer yang cukup, dan kehidupan.

Space And Data
Alam Semesta dan Manusia

Namun menjelajahi angkasa luar hanya salah satu opsi bagi tujuan peradaban manusia kedepan. Ada satu lagi opsi yang mungkin applicable buat jadi bahan pertimbangan manusia, opsi tersebut adalah menjadikan manusia sebagai data. Data yang dimaksud disini adalah data digital yang dimasukan ke dalam sistem komputer. Mungkin bisa diibaratkan seperti virus komputer sekarang ini. Ia hidup dan berkembang di dalam sistem yang bebas di dalam pertukaran data dunia maya. Apakah hal ini mungkin untuk dicapai?

Ada beberapa PR yang harus diselesaikan sebelum mampu mentransfer kesadaran manusia ke dalam komputer. Pertama, kita harus tahu bagaimana memetakan pattern yang ada di dalam otak manusia. Otak manusia adalah sebuah mesin yang kompleks, satu emosi saja membutuhkan kinerja ribuan, atau bahkan jutaan syaraf neuron. Memetakan hal ini tentu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Kedua, kita harus menemukan sistem yang cukup atau sesuai untuk menampung seluruh data dari otak manusia. Satu otak manusia saja membutuhkan (kemungkinan) 2.5 petabyte (1 petabyte = 1 juta GB). Sebuah angka yang tidak dapat dikatakan kecil.

Continue reading →

Mengapa Sosialisme Ditakdirkan Untuk Gagal?

Sosialisme begitu diidamkan beberapa dekade lalu, ia seolah menjadi ideologi alternatif yang mampu menguasai dunia. Puluhan negara mengadopsinya dan mendewakannya, menjadikannya sebagai sebuah mitos dan juga kepercayaan. Namun hanya dalam waktu yang relatif singkat, sosialisme tumbang layaknya bidak-bidak domino. Satu persatu negara yang mengadopsinya kolaps, dan negara-negara yang masih bertahan terpaksa untuk memodifikasinya. Sekarang kita melihat China, Korea Utara, dan Kuba dalam ideologi yang unik. Mencoba mempertahankan slogan sosialisme-nya namun berbalut dengan kapitalisme, atau totalitarian.

Sosialisme

Karl Marx mencita-citakan sebuah dunia tanpa kelas, dimana semua orang mempunyai kesempatan dan hak hidup yang sama. Sebuah cita-cita yang sebenarnya tidaklah buruk. Namun di sisi lain, disinilah letak kesalahan, atau setidaknya kesukaran dari ideologi ini. Sosialisme menginginkan sebuah dunia Utopis, dimana harta seolah tak lagi punya suara. Dimana orang tidak perlu untuk bersusah payah mendapatkan kehormatan, dimana hidup yang nyaman adalah milik semua orang. Berita baiknya adalah, semua orang menginginkan hal ini, namun berita buruknya, dunia tidak bekerja dengan cara seperti itu.

Continue reading →

Masa Depan Manusia vs Artificial Intelligence

Artificial Intelligence atau sering disebut AI mendapatkan banyak perhatian dewasa ini. Otomatisasi berbagai macam peralatan penunjang kehidupan manusia memang tidak terhindarkan. Dari mulai mobil, kereta, hingga alat-alat produksi di industri. Sekarang bukan lagi era manusia membuat alat, namun alat yang dapat membuat alat. Atau mungkin di masa depan, alat yang dapat mereproduksi dirinya sendiri.

Artificial Intelligence

Bagi sebagian manusia, Artificial Intelligence memberikan rasa takut. Ada kekhawatiran jika AI suatu saat akan menggantikan manusia dalam berbagai segi kehidupan. Awalnya, mungkin hanya pekerjaan-pekerjaan kasar yang membutuhkan tenaga besar. Lalu AI menggantikan peran manusia di pabrik-pabrik, hingga dewasa ini sudah diujicoba taksi yang menggunakan sistem AI. Tidak menutup kemungkinan jika di masa depan, AI dapat menggantikan tenaga manusia di bidang pendidikan, bantuan hukum, militer, akuntan, bahkan pekerja IT dan pemerintah.

Mengerikan bukan? Ya, tapi tergantung dari kebijaksanaan manusia dalam mengelola Artificial Intelligence itu sendiri. Jika kita salah dari awal tentang skema mau bagaimana dan mau kemana laju AI diarahkan. Maka tentu saja setelah itu, konsekuensi yang dihasilkan akan secara otomatis kita rasakan.

01. AI Akan Menghancurkan Manusia

Salah satu hal yang paling menakutkan bagi manusia tentang Artificial Intelligence adalah, bahwa AI suatu saat akan mampu menyaingi manusia. Di dalam film, novel, komik, dan fiksi ilmiah lainnya, sering kali digambarkan bahwa AI akan menghancurkan sang penciptanya sendiri. Entah itu dengan cara brutal seperti perang, maupun perlahan-lahan menggangtikan peran manusia di berbagai bidang.

Continue reading →