Review Game: Hearts of Iron IV

Hearts of Iron boleh dibilang merupakan seri Game Simulasi Perang Dunia ke 2 yang paling kompleks dan paling realistis. Game ini tidak mengedepankan action seperti kebanyakan game bertema perang dunia lainnya. Game ini lebih mengedepankan penyusunan strategi dan analisa situasi. Mirip dengan permainan catur sebenarnya, namun dengan aspek yang lebih luas dan lebih nyata.

hearts-of-iron-iv-logo
Logo Hearts of Iron IV

Hearts of Iron IV pada dasarnya mempunyai gameplay yang mirip dengan pendahulunya. Pemain diharuskan untuk memilih salah satu negara yang berkancah dalam Perang Dunia 2. Setelah itu pemain diharuskan untuk membangun militer, diplomasi, perdagangan, riset, dan peperangan. Entah itu sesuai dengan jalannya sejarah, atau membuat sesuatu yang jauh dari skenario masa lalu.

Hal pertama yang begitu membedakan antara Hearts of Iron IV dengan pendahulunya adalah masalah production. Jika pada generasi sebelumnya, produksi militer didasarkan pada IC (Industrial Capacity). Maka pada HOI IV, produksi militer dibagi menjadi dua, military factory dan dockyard. Saya sendiri pernah membayangkan jika paradox membuat pembagian antara industri militer biasa dengan perkapalan, karena memang kedua industri itu jauh latar belakangnya. Dan ternyata dalam Hearts of Iron IV, paradox benar-benar melakukannya, awesome!

Continue reading →

T-34 vs Panzer VI Tiger

T-34 barangkali adalah tank paling sukses selama Perang Dunia ke 2. Dia berhasil menghantarkan Soviet dari ujung tanduk kekalahan menjadi pemenang perang paling besar dalam sejarah manusia. T-34 juga menduduki posisi teratas dalam hal jumlah produksi tank, bukan hanya di dalam Perang Dunia ke 2, tapi juga sepanjang masa. Total ada lebih dari 100,000 varian tank ini yang dibangun. Lebih dari tank Sherman milik USA atau Panzer IV Jerman dikombinasikan.

T-34 vs Tiger
Perbandingan antara T-34 (kiri) dan Tiger (kanan)

Jerman awalnya tidak mempunyai kemampuan untuk menandingi T-34. Panzer III mereka meskipun mempunyai mobilitas yang baik namun tidak mampunyai armor yang cukup. Panzer IV versi awal dengan meriam Kampfwagenkanone 37 kaliber pendek tidak cukup kuat untuk menembus baja T-34.  Hanya meriam flak 8.8 yang cukup kuat untuk menghancurkan tank itu dari jarak cukup jauh.

Akibat performanya yang cukup bagus, insinyur Jerman mencoba untuk memasangkan meriam flak 8.8 (dengan kalibar 88mm-nya) ke casis sebuah tank. Dari ide itulah, Panzerkampfwagen VI Tiger Ausf. E atau yang lebih dikenal dengan Tiger I lahir. Sebuah tank yang barangkali  paling dikenal dan paling ditakuti selama Perang Dunia ke 2.

Continue reading →

5 Senjata Infantri Legendaris Jerman Selama Perang Dunia 2

Di Perang Dunia ke 2, Jerman terkenal dengan divisi-divisi Panzer dan Bermotornya yang mampu bergerak cepat dalam manuver yang rumit. Namun divisi-divisi Panzer itu hanya ada 30an Divisi saja maksimal dan divisi bermotor mungkin juga tak lebih dari angka itu. Tergantung dari waktu dan kondisi militer di kala itu. Sisanya adalah divisi-divisi infantri biasa.

Kita melihat bahwa divisi-divisi Panzer dan bermotor Jerman mempunyai teknologi mutakhir yang hebat. Dari Tank mereka yang selalu up to date hingga doktrin mereka yang cukup mumpuni. Namun sebenarnya divisi panzer sendiri tidak mampu memenangkan perang secara utuh. Mereka masih tetap membutuhkan support dari infantri. Dan infantri yang baik pasti membutuhkan senjata-senjata yang mumpuni pula di medan pertempuran.

Berikut adalah beberapa senjata infantri Jerman yang paling dikenal seantero perang:

01. Maschinenpistole 40

MP40 atau Maschinenpistole 40 adalah submachine gun yang paling banyak digunakan ole Jerman. Ia diproduksi dengan jumlah lebih dari 1,1 juta pucuk senjata. Cukup untuk mempersenjatai 1 dari 6 orang wehrmacht.

MP40

Barangkali ada yang sedikit kebingungan dengan perbedaan MP 40 dengan Sturmgewrhr 44 atau StG 44. Keduanya merupakan senapan otomatis ringan bukan?

Perbedaan utama dari MP 40 dan StG 44 adalah basis dari kedua senjata itu. MP 40 dibuat dengan basis pistol sehingga ia lebih mirip seperti pistol dengan kemampuan menembak otomatis. Kelemahannya adalah jarak jangkau tembakannya yang sangat terbatas. Karena itulah MP 40 lebih sering digunakan oleh perwira atau anti partisan.  Sedangkan StG 44 mempunyai basis rifle, sehingga daya jangkau tembakannya jauh lebih panjang daripada MP 40.

Continue reading →

Lima Panzer Jerman Terbaik Selama Perang Dunia 2

Panzer Jerman merupakan simbol supremasi militer selama Perang Dunia 2. Atau setidaknya bagian awal dari perang panjang itu. Dengan kendaraan lapis baja itu, NAZI mampu mendominasi Eropa dalam waktu yang relatif singkat. Dari medan pertempuran Polandia hingga Perancis Utara. Dari padang pasir Afrika Utara hingga dinginnya Norwegia.

Panzer III - Front RussiaPanther Tank
Tiger Tank RussiaPanzer IV Formation

Dari sekian banyak Panzer yang dioperasikan Jerman, kami mencoba untuk mengambil lima terbaik diantaranya. Urutan yang kami buat ini berdasarkan beberapa referensi yang telah kami baca sebelumnya. Namun tetap saja, urutan yang kami buat tetaplah sebuah opini. Anda boleh saja setuju, boleh saja tidak. Dan berikut, lima panzer terbaik yang dimiliki Jerman selama Perang Dunia ke 2.

05. Panzer III

Panzer III adalah tank pertama Jerman yang benar-benar di desain untuk melakukan tank-to-tank combat. Panzer Jerman ini sangat ditakuti di babakan awal Perang Dunia ke 2 karena kecepatan dan daya gempurnya yang kuat. Namun sayang sekali, aksinya di Polandia dan Perancis terbatas oleh jumlahnya yang masih minim.

Panzer III - Panzer Jerman

Panzer III masih digunakan luas oleh Jerman hingga pertempuran di front Afrika Utara dan babakan awal Barbarossa. Namun ketika dihadapkan pada tank-tank seketu seperti T-34, Panzer III tidak mempunyai kekuatan daya gempur yang cukup. Karena itu Jerman lebih memilih untuk meng-upgrade Panzer IV yang mempunyai lapis baja lebih kuat dan meriam yang jauh lebih heat lagi.

Continue reading →

Pengepungan Dunkirk – Kesalahan Pertama dan Terburuk Jerman Selama Perang Dunia 2

Pengepungan Dunkirk – Penyerangan Jerman ke Perancis pada April 1940 nampak begitu menjanjikan. Pertahanan sekutu sepanjang perbatasan Belanda, Belgia dan Luxemburg runtuh hanya dalam hitungan hari. Pasukan dari ketiga negara itu mundur ke garis perbatasan baru, yaitu di sepanjang garis marginot lini di Perancis. Di sana, bala bantuan Inggrispun telah siap. Total, Inggris mengirim lebih dari dua ratus ribu pasukan ke Perancis. Sehingga membuat kekuatan gabungan sekutu berjumlah lebih dari 1,7 juta manusia. Jauh lebih besar dari pasukan Jerman yang diperkirakan hanya berjumlah 1.2 juta manusia.

Peta Pengepungan Dunkirk (Sumber http://www.cheminsdememoire.gouv.fr)
Peta Pengepungan Dunkirk
(Sumber http://www.cheminsdememoire.gouv.fr)

Marginot lini adalah sebuah garis pertahanan yang dibuat Perancis sepanjang perbatasannya dengan Jerman. Garis itu membentang dari daerah Saar, Luxemburg, dan Belgia. Namun kekuatan utama garis perbatasan itu adalah daerah Saar, sementara itu begian lain kurang mendapat perhatian. Kelemahan inilah yang dilihatdilihat Jerman. Salah satu wilayah di sekitar hutan Hurtgen Belgia menjadi area yang menjadi sasaran Wehrmacht (angkatan perang Jerman) untuk melancarkan serangannya. Serangan ini dirancang oleh seorang maestro perang bernama Erich von Maenstein. Bersama dengan Jendral Panzer, Heinz Guderian, Maenstein merencanakan serangan menjadi sebuah serangan cepat dengan mengandalkan Divisi Panzer dan Divisi Bermotor sebagai tulang punggungnya. Serangan semacam inilah yang kemudian disebut sebagai Blitzkrieg.

Serangan Blitzkrieg menuai sukses besar. Pertahanan pasukan sekutu di antara Belgia dan Perancis ambruk. Serangan ini menusuk dari hutan Hurtgen dan terus melaju hingga sedan dan dataran utara Perancis. Pasukan sekutu terpecah menjadi dua. Satu berada di Perancis selatan dan sisanya terkurung di utara. Pasukan yang terkurung di utara inilah yang menjadi bulan-bulanan Wehrmacht. Pasukan Jerman itu terus mendesak pasukan yang sudah terkurung dan putus harapan itu hingga ke tapal batas pantai di kota Dunkirk. Namun disinilah sebuah keanehan terjadi. Hitler memutuskan untuk menghentikan serangan.

Terdapat lebih dari tiga ratus ribu pasukan yang terkurung di Kota kecil Dunkirk. Pasukan itu adalah kumpulan dari Pasukan Inggris, Perancis, Belgia, sebagian kecil Belanda, Luxemburg dan Polandia. Tidaklah jelas keputusan Hitler untuk menghentikan serangan di Dunkirk. Namun karena keputusannya inilah, tiga ratus ribu tentara sekutu berhasil lolos ke tanah Inggris. Inggris memprioritaskan penggungsian ini dengan mengirim ribuan kapal (sebagian besar merupakan kapal nelayan dan komersial) untuk menyelamatkan pasukan yang telah terdesak ini. Beberapa ahli masih berdebat tentang keputusan Hitler ini, namun setidaknya ada beberapa kemungkinan yang paling banyak dibicarakan.

Continue reading →