Majapahit Dan Visi Negara

Jika ditanyakan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” Kerajaan apakah yang menurut anda paling berjaya di Indonesia?” Maka saya yakin bahwa hampir seratus persen menjawab “Majapahit”. Kerajaan yang pernah membentang dari ujung timur hingga ujung barat kepulauan Nusantara, bahkan mencaplok sebagian Asia Tenggara dan Indochina. Majapahit bukan hanya menjadi sejarah melainkan simbol kekuatan Bangsa Indonesia di masa lalu. Sebuah Bangsa yang hidup terpisah di dalam kepulauan-kepulaun kecil di perbatasan Samudra Hindia dan Pasifik. Yang tidak pernah menggenal persatuan satu sama lain, tiba-tiba dipersatukan dalam sebuah kekuatan yang kokoh, menjadi sebuah bangsa tersendiri. Dan bahkan menginspirasi berdirinya Negara Indonesia modern saat ini.

Majapahit

Majapahit adalah Kerajaan yang unik, ia didirikan tahun 1293 di sebuah hutan terpencil di bagian timur Pulau Jawa. Kerajaan kecil yang baru saja berdiri ini tidak menunggu waktu untuk bangkit. Mereka membangun pusat kerajaan mereka, membangun pasukan, meluaskan wilayah mereka ke seluruh antero Pulau Jawa. Hingga pada awal abad ke 14, bersanding dengan Sunda, Majapahit telah menjadi kekuatan utama di Pulau Jawa.

Dengan muncul Gadjah Mada, seorang Maha Patih yang revolusioner, Majapahit tidak lagi memandang dirinya sebagai pengguasa Pulau Jawa. Majapahit kini mengganggap bahwa dirinya adalah pengayom kepulauan Nusantara (yang kelak menjadi Indonesia) dan penguasa kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Gadjah Mada menggambil sumpah Palapa yaitu “Aku tidak akan memakan buah Palapa (tidak diketahui apa itu buah palapa – kemungkinan kiasan untuk kesenangan duniawi) sebelum menyatukan kepulauan Nusantara.”

Sontak sebuah negara yang land minded berubah menjadi sebuah negara sea power yang mengutamakan kekuatannya pada armada laut. Gadjah Mada tidak hanya berhasil membangun kekuatan militer darat yang solid namun juga berhasil membangun kekuatan armada laut yang superior dalam waktu singkat. Lalu dimulailah sebuah ekspansi kelautan yang barangkali pertama dan terbesar di dunia setelah Inggris, Spanyol dan Portugal (pada masa kolonial) dan Jepang (pada masa PD 2). Pertama, Majapahit menaklukan tetangga dekatnya, Bali yang waktu itu membentang kekuasannya hingga ke Lombok, pada tahun 1343. Kemudian kekuatan armada itu beralih ke barat dimana mereka melakukan kampanye panjang untuk menaklukan Swarnadwipa (Sumatera), Melayu, Samudra Pasai dan Tumasik (Malaysia dan Singapura), Kalimantan dan sebagian wilayah selatan kepulauan Filipina. Pada masa kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1589), Majapahit melanjutkan ekspansinya hingga menguasai wilayah yang sekarang disebut sebagai Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Sebenarnya, apa yang membuat Majaphit menjadi begitu perkasa dan berhasil sebagai sebuah kekuatan negara hanyalah satu hal yaitu VISI! Sejak awal, Majapahit tidak memandang dirinya sebagai negara kecil yang merupakan bentukan negara besar lain (walaupun pada kenyataannya seperti itu). Majapahit justru menempatkan dirinya sebagai penguasa, pengayom dan mungkin dapat dikatakan (secara kasar) agressor bagi negara-negara di sekitarnya. Visi inilah yang penting, karena tanpa visi yang besar barangkali kita hanya akan melihat Majapahit sebagai sebuah babakan kecil dari sejarah panjang kerajaan-kerajaan Nusantara. Visi inilah yang menempatkan Majapahit di tempat terhormat, ditakuti dan sekaligus dikagumi.

Visi dari negara adalah penting, karena tanpa visi yang jelas, negara pastilah tidak mempunyai tujuan yang jelas. Gadjah Mada secara tegas meletakan visi bagi Majapahit yang barangkali pada waktu itu dianggap mustahil dan menggada-ada. “Menguasai Nusantara” adalah sebuah ide paling gila yang pernah diutarakan seorang negarawan di masa-masa kuno kerajaan Indonesia. Lain halnya dengan penaklukan-penaklukan di belahan dunia lain. Penaklukan biasanya dilandaskan pada kekuatan kontinental, dengan kata lain, menggantungkan pada pergerakan pasukan darat. Namun di tempat yang berupa Pulau-pulau terpisah seperti Indonesia. Hal semacam itu adalah mustahil namun toh dilaksanakan juga oleh Gadjah Mada dengan hasil yang luar biasa.

Maka dari visi yang jelas, sebuah kerajaan kecil di belantara terpencil seperti Majapahit dapat berubah dan bertransformasi menjadi sebuah Imperium kelautan pertama di dunia. Sebuah bentuk negara yang belum pernah muncul kembali bahkan hingga empat ratus tahun berselang, yaitu ketika Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda. Begitu kuatnya visi Majapahit, sehingga kerjaan yang kecil ini mampu tidak hanya menorehkan sejarah emas namun juga menjadi sebuah simbol di masa lalu bahwa Bangsa ini pernah menjadi kekuatan yang luar biasa. Bentuk negara inilah yang (sedikit banyak) mempengaruhi pemikiran para founding fathers untuk membentuk sebuah negara kesatuan Indonesia.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.